Senin, 25 Oktober 2010

MEWASPADAI TOKSOPLASMOSIS SELAMA KEHAMILAN

Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 40% wanita hamil pengidap toksoplasmosis pada awal kehamilan, janin yang dilahirkan akan terinfeksi, dan 15% mengalami abortus atau kelahiran dini. Sedangkan bagi janin tercatat 17% terinfeksi pada triwulan pertama, 24% pada triwulan kedua dan 62% pada triwulan ketiga. Infeksi yang terjadi selama di dalam kandungan terjadi dengan cara parasit menembus plasenta ibu ke anak dan mengakibatkan kelainan jantung, kepala janin membesar berisi cairan, radang pada retina dan koroid, dan pembesaran hati serta limpa. Toksoplasmosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh Toxoplasma gondii. Parasit ini merupakan golongan protozoa dan hidup di alam bebas serta bersifat parasit obligat. Inang yang mudah terinfeksi antar lain: hewan berdarah panas, manusia, dan burung.Gejala yang dapat ditemukan adalah pembesaran kelenjar getah bening di leher dan kepala, sakit otot, sakit ditenggorokan saat menelan, demam yang datang dan pergi, rasa tidak enak badan, dan tidak jarang gejala seperi itu hilang dengan sendirinya, dengan catatan sistem kekebalan tubuh harus berada pada tingkat yang optimal. Pada ibu hamil akan ditemukan gejala berupa abortus dengan anak yang dilahirkan terinfeksi mata, pembesaran hati dan limpa, kuning pada mata dan kulit, dan pneumonia, ensepalopati, dan diikuti kematian. Sebanyak 90% bayi yang terinfeksi dapat lahir dengan normal namun 80-90% bayi tersebut dapat menderita gangguan penglihatan sampai buta setelah beberapa bulan atau beberapa tahun setelah lahir, dan 10% diantaranya dapat mengalami gangguan pendengaran. Gangguan fungsi saraf dapat mengakibatkan keterlambatan perkembangan psikomotor dalam bentuk retardasi mental (gangguan kecerdasan maupun keterlambatan perkembangan bicara), serta kejang dan kekakuan yang akhirnya menimbulkan keterlambatan perkembangan bicara), serta kejang dan kekakuan yang akhirnya menimbulkan keterlambatan perkembangan motorik. Juga dapat menyebabkan tidak memiliki tulang tengkorak, pembesaran kepala, dan bahkan kematian. Diagnosis dapat dilakukan melalui isolasi T. gondii dari darah atau cairan tubuh dan USG. PENCEGAHAN: 
1. Periksakan kucing atau binatang piaraan yang ada di rumah ke dokter hewan untuk mengetahui apakah binatang tersebut terinfeksi parasit toksoplasmosis secara aktif atau tidak. 2. Jangan mengadakan kontak langsung baik dengan kandang maupun kotoran hewan piaraan atau memakai sarung tangan jika tetap harus kontak dengan hewan piaraan. 3. Hindari mengkonsumsi daging mentah atau minum susu yang belum disterilkan. 4. Cuci sampai bersih sayuran dan buah sebelum dikonsumsi. 4. Segeralah berobat ke dokter bila terinfeksi. 5. Membersihkan tangan dengan air dan sabun setelah mempersiapkan daging mentah untuk dimasak. 6. Memasak daging sapi, kambing, atau yang lainnya dengan pemanasan internal 70 derajat C sedikitnya 15-30 menit. Menghindari mengkonsumsi susu kambing yang tidak dipasteurisasi atau pun telur mentah. 7. Simpan persediaan daging pada suhu 20 derajad C selama 2 hari. 8. Membuang kotoran kucing dari kandang kucing ditempat khusus atau membuat septic tanck khusus kucing. (drh. Sarmin, M.P.) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar